Archive for the ‘Link Penting’ Category
Cara praktis menambah hafalan Qur’an di Era Modern
Artikel aselinya diperoleh dari link berikut ini.
By. G.M.Dianto
Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?
( Al-Qamar : 17)
Dalam menjalankan aktivitas kita, kadang kita sering lalai untuk menambah perbekalan hafalan quran kita. Ditengah kesibukan kita dalam mencari nafkah untuk keluarga, tak terasa waktu semakin cepat berlalu. Sehingga semakin bertambah tahun, hafalan quran kita tidak nambah-nambah. Memang sulit untuk membagi waktu, ketika kita dipagi hari harus berangkat kekantor. Dan ketika malam tiba baru sampai di rumah. Ketika dimalam hari, kondisi tubuh mungkin sudah sangat letih untuk menambah hafalan quran kita.
Tapi kalau kita punya kemauan keras untuk bisa menambah hafalan quran, ada beberapa cara praktis bagi orang yg super sibuk sekali pun. Dan Alhamdulillah, berikut adalah beberapa tips berdasarkan pengalaman penulis. Semoga bisa membantu.
Target Hafalan
Sebelum menghafal, kita harus tetapkan target hapalan kita. Misal kita ingin menghapal Quran Jus 29
Di Jus 29 ada 11 surat. Target kita Hapal misal adalah 3 bulan. Maka 8 Hari, hafal 1 Surat.
Tools Hafalan
1. Download MP3 Murottal Jus 29 para syeikh yang hafidz. Silahkan search di google.
Misal Syeikh Saud Al-Syuraim ( Penulis pribadi lebih suka yg ini, utk kelancaran hapalan). Kemudian pasang di Periperal kita misal, Tablet, Laptop, BB, I-phone, I-Pad, Handphone dll yg kita punya.
2. Al-quran pojok ( Standard). Untuk menghafal lebih baik gunakan 1 mushab yg standard.
Metoda Hapalan
Kita tentu ingat dengan kisah orang-orang hebat penghafal quran. Walapun dalam penjara, bahkan walaupun ada diantara mereka buta, tapi dapat menghafal quran dengan baik. Mereka menghafal bukan dengan cara melihat, tapi dengan cara mendengar. Dari apa yg mereka dengar dari para hafidz, mereka dapat menghafal walaupun buta. Jadi setelah mendengar beberapa kali dari para Hafidz, mereka coba menghafal dari apa yg mereka dengar dengan Talaqqi. Maka kalau kita mau memfokuskan indra pendengaran kita, InsyaAllah kita akan mudah dalam menghafal quran. Apalagi kita bisa gunakan indra penglihatan kita juga untuk menghafal. Selain tentunya kita sudah bisa membaca quran dengan baik beserta makhojul hurf nya. Tapi seandainya bacaan kita belum benar dan makrojul hurf kita masih banyak yg perlu di perbaiki. Kita bisa menghafal dengan Panduan MP3 murottal Syeikh Hudzaifi. Karena Murottalnya lebih lamban, sehingga kita bisa ikuti sesuai bacaannya.Kita bisa mulai dengan hafalan surat-surat pendek di jus 30.
Cara Menghafal
1. Simak murottal surat yg kita ingin hafal, yg sdh kita download di periperal kita. Bisa gunakan earphone.
Tapi yg kita dengar haruslah fokus. Misal yg kita ingin hafal adalah surat Al-Mulk. Maka yg kita setel hanya surat ini Kemudian setting di softwarenya dengan mode Repeat. Jadi yg kita dengar selama perjalanan hanya surat ini berulang-ulang. Gunakan waktu selama perjalanan baik di mobil, bus, kereta atau diatas motor, atau waktu istirahat di Kantor, saat makan siang dll.
Jadi misal untuk mendengarkan 1 surat al-Mulk adalah 4 menit, 34 detik. Maka selama 1 jam, kira-kira kita sudah menyimak sebanyak 13 kali. Setelah menyimak beberapa kali, coba kita ikuti murottalnya. Tapi usahakan kita betul-betul menyimak apa yg kita dengar. Karena kalau hanya mendengar dan tidak fokus
akan menghambat lengketnya hafalan kita. Untuk yg pakai WINAMP player, setting MP3, bisa dgn klik kanan pd tulisan WINAMP kemudian pilih yg Repeat & Shuffle. Dan file yg di upload hanya Surat al-mulk.
2. Dipagi hari, coba kita baca surat al-mulknya. Gunakan Mushab standard. Surat Al-mulk ada 30 ayat, jadi seandainya kita ingin menghafal selama 8 hari. Maka perhari kita hafalkan 4~5 ayat. Lebih bagus kalau artinya kita telaah. Untuk 5 Ayat sekitar 10~15 menit. Kalau kita sering mendengar murottalnya InsyaAllah akan cepat hafal.
3. Hari berikutnya coba kita dengar lagi Surat Al-mulknya selama perjalanan kita kekantor. Dan ini kita sesuaikan dengan hafalan yang tadi pagi sudah kita hafal biar cepat lengket. Ikuti Murottal, fokuskan 5 ayat yang tadi kita hafal.
4. Kalau selama 8 hari kita mendengar murottal Al-mulk 1 jam, maka kita mendengar sebanyak 13 x 8 = 104 kali. Kalau per hari 2 jam maka kita mendengar sebanyak 208 kali. Jadi kalau kita menyimak dengan baik Insya Allah cepat hafal. Ketika dipagi hari kita menghafal 5 ayat, akan terasa lebih mudah karena sudah akrab di telinga.
5. InsyaAllah kita bisa hafal kalau kita mau.
Demikian semoga bermanfaat untuk semua, khususnya untuk penulis.
Bekasi 1 june 2011
Seri Manajemen Diri: Manajemen Waktu dan Peran Muslimah
Link penting untuk diarsip: http://rumahfahima.org/index.php?option=com_content&view=article&id=445%3Aseri-manajemen-diri-manajemen-waktu-dan-peran-muslimah&catid=69%3Aartikel-manajemen&Itemid=158
Seri Manajemen Diri: Manajemen Waktu dan Peran Muslimah |
Written by PSDM |
Saturday, 02 April 2011 09:38 |
Ada seorang wanita mulia, pengusaha sukses dizamannya. Kecemerlangan pikiran dan kemampuan intelektualnya membawa bisnisnya berkembang sampai ke Yaman dan Syiria. Dialah orang yang pertama beriman, Khadijah binti Khuwailid ra. Wanita yang kedua adalah sosok wanita kuat, pendukung dakwah Islam, pengobat hati dan luka Rasulullah Muhammad SAW, kedermawanannya pada fakir miskin menjadi sejarah. Dialah Fathimah binti Rasulullah SAW. Dizamannya lazim seorang ibu dibantu oleh khadimah (pembantu). Namun ia menangani urusan rumah dan anak-anaknya tanpa khadimah, melainkan dibantu kekuatan hati dengan dzikir yang diajarkan ayah tercintanya. Wanita ketiga adalah wanita cerdas luar biasa. Dia laksana lautan dalam ilmu dan taqwa. Dialah rujukan para shahabat yang bertanya tentang ilmu, setelah wafatnya Rasulullah. Dialah Aisyah ra, guru dari generasi terbaik sepanjang masa, yang muridnya tersebar ke seluruh penjuru dunia. Wanita keempat adalah seorang delegasi Islam ke luar negeri, bersama suaminya ia turut menjelajah dunia. Kemampuannya berdiplomasi bahkan pada pemimpin negara. Dialah Ummu Salamah yang pada akhirnya juga menjadi istri Rasulullah SAW.
Sahabat Fahima, peran muslimah tak pernah terkungkung zaman. Dari dulu sampai sekarang muslimah adalah sosok dengan banyak peran. Kita bisa lihat contoh shahabiyah yang pengusaha handal, aktivis sosial kemanusiaan pengentas kemiskinan, guru terbaik, diplomat, dokter, mereka juga turut berperang bersama Rasulullah dan kaum muslimin. Sungguh, muslimah adalah sosok dengan banyak peran. Peran sebagai individu, anak, istri, ibu, pelajar, pekerja, aktivis, pengusaha, dan aktivitas sosial lain ditengah masyarakat. Para shahabiyah mengajarkan kepada kita untuk berkiprah mengoptimalkan kapasitas diri juga menjaga kelancaran urusan rumah tangga, dan tentu saja mendidik anak-anak menjadi generasi gemilang kebanggaan umat. Masya Allah betapa mulianya. Jangan berpikir sulit, mari kita coba merencanakannya dengan manajemen waktu dan peran. Tujuannya untuk menjaga keseimbangan peran yang kita miliki. Yang penting adalah “Do The Best”, selalu berusaha melakukan yang terbaik. Berikut ini beberapa hal yang mungkin dapat bermanfaat dalam manajemen waktu dan peran muslimah :
dst.. 2. Memiliki perencanaan waktu rutin membuat hidup kita lebih teratur. Susunlah agenda harian, pekanan, bulanan, dst. Juga target yang ingin dicapai. Hal ini juga sangat membantu mengingatkan tugas-tugas yang harus dikerjakan bersama deadline nya. Bahkan dalam pekerjaan rumah tangga hal ini sangat bermanfaat. Para ibu bisa menuliskan daftar pekerjaan rumah tangga yang harus dilakukan serta deadline-nya kemudian menempelkannya di tempat yang terlihat, misalnya kapan harus mencuci piring, berbelanja, menyuapi bayi kecil, mengajak anak-anak berjalan-jalan, mengajarkan Al Quran pada anak, dll. Percayalah, anak-anak pun lebih menyukai keteraturan dan rutinitas dalam kegiatan mereka. Silakan sesuaikan dengan kebutuhan rutinitas masing-masing. 3. Memiliki prioritas dalam beraktifitas. Salah satu hal yang membantu dalam penentuan prioritas adalah `status hukum` aktifitas tersebut. Status hukum disini maksudnya wajib, sunah, mubah, dst. Yang wajib tentu saja harus diprioritaskan. Misalnya kita harus berusaha menyediakan waktu untuk bisa sholat tepat waktu ditengah-tengah kesibukan saat bekerja atau kuliah atau memasak, dll. Hal lainnya yang juga menjadi pertimbangan dalam menentukan prioritas adalah urutan ketaatan. Urutan ketaatan yang dimaksud adalah : 1. Taat kepada Allah dan Rasul , 2.Taat kepada suami (sudah menikah) 3. Taat kepada Orang tua 4. Memiliki kebiasaan yang baik :
5. Memiliki waktu khusus untuk menimba ilmu dan mendidik diri 6. Memiliki waktu khusus yang menjadi `sumber energi` 7. Memanfaatkan teknologi 8. Bekerjasama dengan orang lain 9. Menikmati peran dan bersyukur. Menyadari setiap peran yang kita miliki adalah sebuah anugerah dari Allah yang tidak diberikan pada semua orang. Menjalani peran-peran dengan penuh rasa syukur akan membantu kita menemukan kebahagiaan. Nikmati waktu tidur, nikmati waktu memasak, nikmati waktu belajar, nikmati waktu bekerja, nikmati waktu sholat, semuanya akan menambah keindahan hidup kita. Contoh Pembuatan Jadual Rutin Harian, Pekanan, dan Daftar Hal yang Perlu Dilakukan Setiap Pekan. Pekerjaan rumah tangga sengaja direncanakan untuk dikerjakan sedikit-sedikit tetapi rutin. Karena sesunguhnya amalan yang sedikit tapi kontinyu (rutin) itu lebih disukai Allah. Lebih banyak manfaatnya, juga menjaga energi kita agar tidak kelelahan. Jangan ngoyo pada suatu waktu yang panjang mengerjakan pekerjaan rumah sampai kita capek. Lakukan sedikit-sedikit dalan rentang waktu yang pendek. Selingi dengan istirahat sebentar atau minum teh. Pekerjaan Rumah Tangga memang banyak dan seolah tidak ada habis-habisnya. Tapi kita tidak perlu menyelesaikannya dalam satu waktu, bukan? Silakan buat versi Anda, sesuaikan dengan aktivitas dan jam kerja Anda dan keluarga.
Rutinitas Sebelum tidur
Rutinitas pagi hari Membuat Jadual Pekanan Daftar hal yang perlu dilakukan setiap pekan Terakhir, sayangi diri kita. Sayangi keluarga dan lingkungan kita. Jangan frustasi, depresi, kecewa karena sesuatu yang terjadi diluar kehendak kita. Jangan terlalu perfeksionis. Misalnya kalau masih punya anak kecil, relakan keberantakan konstruktif terjadi di rumah. Sediakan waktu untuk refresing, memanjakan diri sendiri. Jika ada kondisi yg tidak sesuai dengan harapan kita (misal ada anggota keluarga yang tiba-tiba sakit) sehingga kita ttidak dapat menyelesaikan target-target kita, jangan sampai membuat kita putus harapan. Mungkin target itu bisa kita rubah dengan target lain yang sesuai dengan kondisi yang baru terjadi di luar perkiraan kita, atau kita memundurkan selesainya target kita. Yang penting sekali lagi, berusaha semaksimal mungkin, “Do The Best”. Mudah2an Allah selalu meridhoi apa pun yg kita lakukan. |
Manajemen Prioritas
Link penting untuk diarsip http://rumahfahima.org/index.php?option=com_content&view=article&id=442:manajemen-prioritas&catid=69:artikel-manajemen&Itemid=158
Manajemen Prioritas |
Written by PSDM |
Saturday, 02 April 2011 05:54 |
Assalaamu’alaikum wr wb.
Sahabat Fahima, seringkali kita dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit dalam hidup kita. Manakah yang harus kita prioritaskan? MANAJEMEN PRIORITAS
Kasus 1:Nita, seorang ibu rumah tangga dengan dua anak balita sering bingung menghadapi hari-harinya. Ingin hatinya mencurahkan seluruh waktunya untuk mengurusi keperluan kedua buah hatinya, belajar, bermain, jalan-jalan. Namun, Nita juga ingin dirinya bisa tetap beribadah dengan khusyu`, menjalankan ibadah-ibadah sunah seperti yang rutin dilakukannya sejak masih gadis. Ia juga berusaha membereskan pekerjaan rumah tangga yang bertumpuk sebelum atau sesudah anak-anaknya tidur. Bagaimana ia harus memprioritaskan hal-hal penting tersebut dalam hidupnya? Kasus 2:Akhir-akhir ini Lili sibuk sekali, ia terlibat berbagai aksi sosial pengentasan kemiskinan dan kampanye hidup sehat di masyarakat sekitar. Bakti sosial, mendistribusikan sembako, memberikan penyuluhan ke puskesmas, semua kegiatan itu benar-benar menguras energinya. Sering kali ia tidak menghadiri kuliah di kampus juga pengajian rutinnya. Lili merasa lelah sekali. Kedua kasus di atas adalah contoh kecil masalah manajemen prioritas dari cuplikan kehidupan keseharian. Sebetulnya masalah manajemen prioritas tidak hanya kasus pribadi, melainkan juga kasus bermasyarakat dan bernegara. Tidak dapat dipungkiri bahwa masyarakat pada umumnya seringkali mengalami penyimpangan menentukan skala prioritas. Misalnya saja seni dan hiburan diberi perhatian lebih daripada ilmu pengetahuan. Media massa memberitakan bidang seni dan hiburan, atau entertainment secara besar-besaran. Kajian terhadap dunia seni dan entertainment ini juga tak kalah heboh. Opini massa digiring untuk lebih tertarik pada bidang ini daripada membuat masyarakat tertarik pada buku dan ilmu pengetahuan. Beberapa Ahli manajemen memberikan solusi untuk manajemen prioritas sebagai berikut, I. Penting dan mendesak Kuadran I. Penting dan Mendesak Kuadran II. Penting namun Tidak Mendesak Kuadran III. Tidak Penting namun Mendesak Kuadran IV. Tidak Penting dan Tidak Mendesak 2. Memaksimalkan kuadran II Bagaimana Menetukan yang Penting dalam Skala Prioritas Seperti apakah ukuran yang benar untuk menentukan tingkat ke`penting`an suatu hal? Mana hal-hal yang seharusnya ditempatkan pada urutan utama Skala Prioritas? 1. Prioritas dalam kehidupan tercantum dalam Al Quran 2. Antara prioritas dan kondisional 3. Memprioritaskan ilmu di atas amal 4. Memprioritaskan kualitas di atas kuantitas 5. Memprioritaskan yang ringan dan mudah daripada yang berat dan sulit
Tuntunan Prioritas Dalam Hal Ibadah 1. Prioritas dalam hal ibadah. Seperti juga prioritas dalam bidang keduniawian, dalam hal ibadah yang paling prioritas adalah ibadah yang sesuai dengan masa dan situasinya. Ibadah yang diprioritaskan ketika azan telah berkumandang adalah sholat. Ibadah yang diprioritaskan ketika sepertiga malam adalah sholat malam, tadabbur quran, bermunajat dan mohon ampun pada Allah. Ibadah yang diprioritaskan saat kedatangan tamu adalah menyambut tamu itu dan mengurusi keperluannya meski harus meninggalkan tilawah Al Quran dan wirid. Ibadah yang prioritas bagi anak adalah berbakti pada orang tua, bagi seorang istri adalah melayani suaminya, meski harus meninggalkan puasa sunahnya. Bagi seorang ibu adalah mengurusi anak-anaknya, meski harus meninggalkan puasa wajibnya di bulan Ramadhan (bila ia hamil atau menyusui). Prioritas ibadah dimasa kekurangan adalah bersedekah. Di masa peperangan adalah berperang, meski ia harus meninggalkan sholat dan puasa sunahnya, bahkan boleh menunda sholat wajibnya bila sedang tidak aman. Dengan begitu Islam menuntun kita dalam manajemen prioritas setiap waktu, setiap kondisi, setiap tempat sehingga apapun situasinya kita tetap bisa meraih ridho Allah. 2. Prioritas dalam ibadah harus sesuai tingkatan hukum. Fardhu `ain diprioritaskan atas yang fardhu kifayah, yang wajib diprioritaskan atas yang sunah, yang sunah diprioritas di atas yang makruh 3. Prioritaskan hak hamba diatas hak Allah. Bila sebuah hal yang hukumnya fardhu ain namun ada hak Allah dan hak hamba didalamnya, maka yang diprioritaskan adalah hak hamba. Misalnya dalam hal harta. Bila harta yang dimiliki seseorang telah cukup untuk naik haji, namun masih ada utang kepada orang lain, maka yang diprioritaskan adalah membayar utangnya lebih dulu. Bahkan dalam sebuah hadits shahih dikatakan, “semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni, kecuali utangnya.” (HR Muslim dari Abdullah bin Umar). Ini juga sebabnya kita boleh memprioritaskan makan daripada sholat fardhu, bila makanan itu telah terhidang. Tuntunan Prioritas Dalam Hal Amal 1. Memprioritaskan amal yang kontinyu diatas amal yang terputus putus 2. Memprioritaskan amal yang lebih banyak dan lebih lama manfaatnya diatas amal yang sedikit dan sebentar menfaatnya. Misalnya saja dalam bersedekah, lebih diprioriaskan memberikan sedekah berupa barang yang lebih lama manfaatnya. Misal, memberikan sapi yang hamil atau membuat sarana air bersih untuk warga. Dengan umur kita yang pendek maka amalan yang kita lakukan tentu terbatas, disinilah peran amal jariyah yang manfaatnya terus mengalir bagi penerima amal maupun bagi si pemberi amal. 3. Memprioritaskan beramal pada zaman fitnah. Zaman fitnah yang dimaksud adalah masa ketika terjadi fitnah, ujian, cobaan, sehingga kondisi dan situasi saat itu menjadi begitu berat dan menyulitkan. Keteguhan, kesabaran, dan kekuatan untuk terus beramal sholeh dalam situasi ini lebih prioritas daripada di masa mudah. Misalnya menentang pemerintah yang zalim. Atau kondisi musibah seperti sekarang. Dapat kita rasakan pada situasi yang tengah dihadapi saat ini di Jepang, ditengah bencana yang melanda dan ketakutan akan radiasi nuklir yang mengancam, maka beramal sholeh menolong sesama manusia menjadi amalan yang utama. Dibandingkan beramal sholeh pada mereka ketika kondisinya normal-normal saja. 4. Memprioritaskan amalan hati di atas amalan badan. Amalan badan yang dilakukan tidak akan berguna tanpa disertai amalan hati. Karena syarat diterimanya sebuah amalan adalah dari niat dan hati kita. Ketakwaan ada di dalam hati, keimanan ada di dalam hati, keikhlasan, kejujuran, cinta, inilah yang akan melahirkan amalan badan yang diterima oleh Allah. 5. Prioritaskan sesuai keadaaan, waktu, dan tempat. Disinilah perlunya kita melihat dan mempertimbangkan kondisi yang sedang berlangsung. Misalnya di sebuah negara bila ada pertanyaan, manakah bidang yang lebih diprioritaskan; pertanian, perindustrian, atau perdagangan? Para ulama yang mengkaji hadits-hadits terkait berpendapat, bila masanya negara tersebut kekurangan bahan makanan sehingga harus mengimpor dari negara lain, maka pertanian menjadi prioritas. Tentu saja disesuaikan juga dengan ketersediaan lahan, kesuburan tanah, dan kondisi terkait lainnya. Bila yang terjadi adalah makanan cukup, pertanian berjalan baik, namun bidang industri tidak bergerak sehingga negara harus mengimpor barang-barang dan angka pengangguran tinggi , maka yang diprioritaskan adalah negara membuka lahan industri dari yang kecil sampai yang besar sehingga bisa memproduksi barang-barang secara mandiri dan membuka lapangan pekerjaan bagi bangsanya. Namun bila yang terjadi adalah makanan dan barang telah melimpah, maka diprioritaskan membuka bidang perdagangan sehingga barang-barang bisa diekspor. Demikianlah Islam menuntun umatnya dengan fleksibel dan kondisional. Bila yang terjadi saat ini adalah umat Islam yang membutuhkan kemandirian dalam memenuhi kebutuhan pangan, sandang, papan, teknologi canggih, persenjataan modern, maka tanggungjawab pemerintah untuk membuka setiap jalan yang menuju kesana. Membangun universitas, mengembangkan riset, dan lain-lain. Inilah yang akan mengembalikan harga diri dan kekuatan kaum muslimin. 6. Prioritaskan memperbaiki diri sebelum memperbaiki sistem. Perbaikan diri adalah modal untuk memperbaiki sistem. Sistem yang baik dibuat dan dijalankan oleh individu yang baik. Karena itulah pembinaan diri diprioritaskan sebelum pembinaan masyarakat dan pembangunan sistem. Semuanya berawal dari pembinaan diri. Perbaikan diri. Ini pula alasan mengapa pembinaan diri lebih diprioritaskan daripada berjihad. Membina diri dengan mempelajari isi Al Quran, menjalankan ibadah wajib dan sunah, mengamalkan ilmu yang didapat, berakhlak dan berpikiran sesuai Al Quran, akan menjadi modal utama lahirnya orang-orang yang dapat membawa dunia kearah kebaikan. Dengan demikian berdasarkan tuntunan prioritas diatas kita bisa memecahkan kasus Nita: Untuk Kasus Lili: Untuk kasus yang lebih luas lagi menyangkut masyarakat, bangsa, dan negara tentu saja tidak mudah memecahkannya. Namun, diawali dari pemahaman terhadap prioritas ini semoga kita bisa mencapai tujuan yang diinginkan, baik dunia maupun akhirat. Sumber : |
Wajib diarsip: situs bu bidan :)
Saya baru tahu ada bidan di Klaten-Jawa Tengah yang membuat situs yang sangat edukatif
Teaching Math
Link yang harus di arsip ^^
http://www.ted.com/talks/conrad_wolfram_teaching_kids_real_math_with_computers.html
Stop teaching calculating. Start teaching math.