if99.net

IF99 ITB

Archive for the ‘Harddisk’ Category

Secepat Apakah USB 3.0?

without comments

Notebook Asus N82JV adalah salah satu notebook high end yang telah dilengkapi dengan USB 3.0, selain USB 2.0. Secepat apakah USB 3.0 itu?

Bila secara teoritis kecepatan maksimum USB 2.0 adalah 480 Mbps, maka  USB 3.0 memiliki kecepatan 10 kali lebih tinggi, yaitu 5 Gbps. Kecepatan tersebut tentu sangat mengagumkan dan paling banyak dapat dirasakan pada saat menyalin data dari maupun ke harddisk eksternal. Apa benar peningkatan kecepatannya bisa 10 kali lipat?

Untuk dapat merasakan kecepatan USB 3.0 dibutuhkan colokan yang sudah USB 3.0 ready. Pada desktop lama, dapat dipasang PCI card dengan USB 3.0 dan pada laptop lama dapat dipasang ExpressCard USB 3.0. Selain itu dibutuhkan pula kabel yang telah USB 3.0 ready serta device dengan spesifikasi USB 3.0 ready, contohnya harddisk External Iomega eGo pada gambar.

Hasil pengujian informal pada proses penyalinan data sebesar 10GB menggunakan USB 3.0 dari sebuah blog memberikan data yang cukup menyedihkan:

  1. Peningkatan kecepatan penyalinan data ke harddisk eksternal hanya 3,5 kali lipat dibandingkan USB 2.0, dari 22 menit pada USB 2.0 menjadi 6 menit pada USB 3.0.
  2. Peningkatan proses pembacaan tidak begitu signifikan, dari 5 menit pada USB 2.0 menjadi 4 menit pada USB 3.0.

Analisis terhadap penggunaan USB 3.0 sebagai penghubung komputer/laptop dengan eksternal harddisk adalah sebagai berikut:

  1. Bottleneck bukan lagi pada pipa USB 3.0 berkecepatan 5Gbps. Harddisk yang terpasang di dalam maupun di luar komputer memiliki teknologi SATA II dengan kecepatan yang lebih rendah, yaitu 3Gbps. Belum lagi, harddisk dengan kecepatan putaran 7200 rpm hanya dapat memberikan performa 1.7 Gbps.
  2. Pengingkatan kecepatan drastis diperkirakan hanya akan terasa apabila menggunakan Solid State Disk (SSD) menggantikan harddisk, di dalam komputer/laptop, maupun sebagai drive external

USB 3.0 tidak hanya diciptakan untuk harddisk eksternal. Manfaat USB 3.0 dapat terasa pada peningkatan kemampuan transfer data pada peralatan imaging seperti kamera beresolusi tinggi, scanner kecepatan tinggi, serta kamera video dan CCTV.

Arif Rahmat


Written by arifrahmat

September 30th, 2010 at 8:52 am

SSD Akan Sulit Bertahan 100 Tahun

without comments

Setelah dalam 7 tahun, penggunaan USB flash disk kian menjamur sebagai alat penyimpanan data menggantikan disket dan keping CD, kini telah siap pula Solid State Drive (SSD) sebagai pengganti HDD/ harddisk.

Apa sih SSD itu?

Bentuk fisik SSD sama dengan harddisk laptop dengan ukuran 2,5 inch. Di dalamnya terdiri dari keping-keping memori seperti pada USB flash disk, dengan kecepatan baca hingga 230 MB per detik serta kecepatan menulis hingga 180 MB per detik, 5 hingga 10 kali kecepatan harddisk biasa saat ini.

Apa saja kelebihan SSD?

  1. Lebih cepat dan lebih dingin, sehingga menggunakan komputer akan terasa lebih nyaman.
  2. Lebih hemat daya dan tidak menimbulkan suara, karena tidak ada motor listrik atau bagian mekanik yang berputar.
  3. Lebih tahan guncangan, karena tidak ada jarum/lensa baca/tulis yang rentan getaran.
  4. Dapat bertahan 1,5 juta hingga 2 juta jam, sama dengan 170 tahun!!!

Satu-satunya yang konstan dari perkembangan teknologi adalah perubahan. Bila saat ini, ukuran SSD paling besar yang tersedia untuk umum adalah 512GB, bagaimana dalam 10 tahun ke depan? Tren dan perubahan di bidang IT tidak akan membuat SSD yang dibeli saat ini bertahan lama, karena tentu akan muncul SSD yang lebih besar lagi kapasitasnya, misalnya 32TB.

Dengan perkembangan teknologi nano serta desakan untuk memenuhi kebutuhan SSD di pasar, ukuran SSD dapat semakin diperkecil, sehingga kapasitas SSD akan lebih besar, dan kecepatan baca-tulis SSD juga akan meningkat drastis.

Alasan lain yang membuat SSD sulit untuk bertahan mencapai  Mean Time Between Failures (MTBF) atau tidak akan mencapai usia 100 tahun adalah siklus hidup-mati. Sebuah SSD hanya mampu dihidupkan/dimatikan hingga 50.000 kali. Anggap saja sebuah SSD dinyalakan 2 kali sehari, maka dalam setahun SSD tersebut dinyalakan 700 kali. Dengan perhitungan ini, usianya diperkirakan hanya 71 tahun.

Apa saja kelemahan SSD?

Sejauh ini kelemahannya hanya 1, yaitu harganya terlalu mahal untuk ukuran kapasitas yang tidak seberapa.

Apa saja merk SSD yang kini beredar?

Intel X-25 termasuk merk SSD yang ketinggalan dari sisi kapasitas. Merk lain yang juga memperkenalkan SSD adalah Western Digital (WD), Corsair, Kingstone, serta merk yang namanya mungkin masih asing: G Skill.

Kingstone adalah merk yang paling pertama memperkenalkan SSD varian 512GB. Adapun G Skill adalah merk yang menawarkan harga SSD yang paling murah di antara semua kompetitornya.

Bagaimana mencari SSD terbaik?

Corsair di website-nya memberikan penjelasan mengenai varian SSD yang mereka tawarkan. Berikut ini petikannya:

  1. Performance Series: Samsung controller with 128MB of cache memory and using Samsung flash memory.
  2. Force Series: Sandforce controller, the Corsair Force Series Solid-State Drive offers stutter-free response, fast performance, cooler and quieter operations.
  3. Reactor Series: JMicron JMF-612 controller with 128MB high-speed DDR2 cache memory, and Intel MLC NAND flash memory, the Reactor Series SSD delivers excellent price and performance.
  4. Nova Series: Indilinx Barefoot controller and Intel flash memory, the Nova Series solid-state drives deliver incredible performance and reliability.
  5. Extreme Series: the renowned Indilinx Barefoot controller and Samsung flash memory, Extreme Series solid-state drives deliver exceptionally high performance.

Memilih SSD ternyata tidak semudah memilih harddisk yang cukup dilihat dari kecepatan (rpm), besar kapasitas total, serta cache yang tersedia. Kualitas SSD ternyata banyak dipengaruhi dari merk komponen pembentuknya.

Setidaknya ada 3 komponen utama yang perlu diperhatikan, yaitu merk controller, ukuran cache memory dan merk flash memory. Misalnya, beberapa produsen SSD beranggapan flash memory Samsung memiliki kualitas lebih baik daripada Intel, apapun jadinya merk SSD itu nantinya. Kombinasi dari ketiga komponen pilihan tersebut yang pada akhirnya menentukan kecepatan transfer data, daya tahan, serta kualitas SSD secara keseluruhan.

Kapan saatnya beli SSD?

Harga SSD 256GB paling murah Rp 5.746.000 dan ada juga yang mencapai Rp 10.000.000 (tanggal 8/4/2010). Harganya sepadan dengan 1 unit laptop kelas menengah. Apa sih yang dapat menurunkan harga SSD? Jawabnya adalah permintaan!

Apabila permintaan SSD semakin tinggi, tentu akan bermunculan SSD dengan harga yang lebih rendah dan kapasitas yang lebih besar. Patut direnungkan, harga USB flash disk 32MB di tahun 2004 sama dengan USB flash disk 4GB di tahun 2010, kisarannya Rp 75.000 hingga Rp 200.000. Harganya tidak berubah, kapasitasnya yang selalu bertambah.

Permintaan terhadap SSD akan meningkat hanya bila permintaan terhadap harddisk berkurang. Sebuah pernyataan yang sepertinya masih butuh waktu lama, mengingat bahwa kapasitas yang ditawarkan harddisk masih lebih besar daripada SSD.

Permintaan terhadap harddisk baru akan menurun apabila produsen SSD  mampu menawarkan kapasitas 4 hingga 10 kali lebih besar daripada kapasitas harddisk terbesar di saat itu. Mungkin butuh waktu 3 hingga 5 tahun lagi. Bagaimana menurut Anda?


Written by arifrahmat

April 8th, 2010 at 2:09 pm